Sabtu, 26 Maret 2011

aku punya seorang teman part 2

lanjutan dari cerita tentang temen gue yang bernama Tesar.
sebenarnya, tulisan ini udah gue buat dari 2 bulan yang lalu! tapi, something wrong happen with my blog! gak bisa dibuka, password salah terus, dan internet rumah sempet di putus. baiklah, cuti menulis akhirnya.
pas acara kompsi

pas part 1 gue udah cerita kan kalo dia itu pinter banget (menurut gue), tegas, dan konsisten. nah, tapi yang namanya manusia pasti punya kekurangan lah ya.. gue udah cerita belom sih kekurangan yang ada dalam diri di apa aja? hemm.. baiklah kalo emang gue belom cerita, gue akan cerita sekarang. tapi ini berdasarkan penilaian pribadi gue aja.

baiklah.. satu hal yang paling menonjol dari sisi negatif seorang Tesar Gusmawan adalah dia punya standar yang menurut gue tinggi. ya memang gak salah buat punya standar tinggi dalam hal apapun, termasuk dalam nyari pacar. tapi, kalau karena standar tinggi itu, kita jadi susah ngedapetin nya, gak ada salahnya kan buat nurunin standar sedikit?? hehehe

kadang, gue mikir, apa iya Tesar itu seorang mahasiswa angkatan 2010? karena buat gue, pemikiran dia bukan kaya mahasiswa baru yang kebanyakan nih, yang orientasinya adalah have fun, cari relasi sebanyak mungkin dengan ikutan nongkrong di sana-sini, dan jarang buat serius banget ke hal-hal di masa depan. meskipun, kadang si Tesar orang yang kurang detail dalam segala sesuatu, tapi dia termasuk juga orang yang punya good plan (menurut gue) buat masa depannya. (jangan terbang ya Tesar.. :p)

hemm apalagi ya?
oh iya, gue inget! waktu itu gue sempet sarapan rame-rame sama teman gue di hari Rabu pagi (sebelum kelas PSi Umum 2) dan ada Tesar juga. Nah, berhubung meja yang kosong nyebar, akhirnya gue duduk satu meja sama Tesar. Gue udah lama gak ngobrol sama dia, secara ya gue gak SP.. hehehe. (lo tau kan Tesar alasannya kenapa? :p), hemm jadilah gue ngobrol sama dia. banyak hal. mulai si *ehem* sampe yang lainnya. well, gue hampir kesedak, batuk-batuk, dan perut melilit (halah! lebay) saat gue denger kalo dia udah mulai handle kerjaan bokapnya. masalah gaji? gue pun sempet merasa terkesima karena seorang mahasiswa yang seangkatan sama gue, tapi usia nya lebih muda dari gue (aaaa.. tua dong ya gue :p), udah bisa mendapat gaji dengan jumlah segitu tiap bulannya. hemm.. yang mau gue bahas adalah, gue berharap Tesar menjadi seorang pribadi yang semakin low profile dan jangan makin meninggikan standar ya.. :p

sebelum gue kenal Tesar, gue merasa dia pribadi yang 100% angkuh, sombong, dan sok. tapi, gue pun sadar, akhirnya, penilaian awal gue itu hanya berdasarkan pada pandangan pertama gue ke dia, karena waktu itu dia gue kasih senyum eh malah melengos.. (ngeselin gak sih?). tapi, gue pun mengenal pribadinya yang kadang menyenangkan dan kadang bikin kesel ya.. (hahahaa), dia sahabat yang baik. meskipun, gue jarang curhat sama dia akhir-akhir ini, karena gue merasa dia punya banyak target yang mesti dia kejar dan dia capai tahun ini. sebagai salah seorang sahabat, gue gak mau ganggu dia apalagi sampe bikin dia menunda planning nya itu.

Tesar dan pianonya
Semester ini, gue emang gak sekelas sama Tesar. cuma satu mata kuliah ( Psi Umum 2) yang sekelas sama dia. masih tetep sama, dia pun menonjol di kelas. hei Tesar, bagi dong sedikit otaknya. hahahahaa.. manusia memang gak ada yang sempurna. Tesar yang punya banyak bakat di bidang akademik dan musik aja pernah like status gue yang bilang "smart doesn't mean you are great on your test or get A for all subject". knapa gue nulis itu? karena gue kesel se-keselnya sama beberapa orang yang hanya menganggap kepintaran itu adalah penilaian mutlak keberhasilan seseorang. heloooooooo.. berarti cuma orang-orang pinter di akademik aja dooong yang bisa survive.. yang lain? ke laut aja gitu? hah!!!! pemikiran manusia primitiv menurut gue...

keliatannya simpel, hanya "padi",
tapi makna nya dalem
oke, cukup marah-marah nya. gak penting juga sebenarnya. hemm.. saran dari gue buat Tesar, jangan pelit ilmu ya, Tesar :) gue tau lo pinter di akademis, di musik, dan lo punya jiwa pemimpin yang baik. tapi, dengan lo membagi sedikit ilmu lo ke orang lain gak berarti lo jadi tersaingi kok. bertemen sama lo bikin gue nyadar kalo lo pribadi yang gak gampang menyerah dan gue belajar untuk gak gampang nyerah (makasih loooh :D). walaupun lo pernah merasakan ada di titik jenuh (ya semua orang pasti pernah ngerasain), tapi lo harus tetep inget, sar, hampir semua anak fakultas kenal lo.. lo jadi sorotan banget kalau sampe keliatan mulai males, dan sebagainya (resiko orang terkenal nih.. :p).

intinya, lo jangan sungkan buat share masalah lo ke orang lain. karena, dukacita atau masalah yang dibagi dengan orang lain akan semakin kecil nilai nya dan sukacita atau kegembiran yang lo bagi dengan orang lain akan semakin besar nilainya. :)

dan hari ini (26/3/2011) gue baru liat status facebook Tesar. dia bilang dia kuliah mandarin, harus lulus, dan lanjuut ke China. gue doain bangeeeeet Tesar lo berhasil. tapi, kalo lo udah berhasil, pakai prinsip ilmu padi di hidup lo ya.. makin berisi, makin merunduk. dengan ilmu dan pengalaman yang lo punya, lo bakal bisa bantu banyak orang, sar. jangan sampai harta dunia menyilaukan mata lo dan menghilangkan akal sehat lo.

GOD BLESS YOU non-stop my best friend, Tesar Gusmawan :)



from your friend,
Sarah Rezivvon Tinayo

Jumat, 24 Desember 2010

aku punya seorang teman part I

aku punya seorang teman.
bagiku, ia sedikit berbeda dari yang lain. berbeda? bagaimana bisa? apa yang membuat dia bebeda?

cerita ini dimulai saat aku pertama kali berkenalan dengan teman-teman seangkatan di fakultas psikologi. sebagai anak baru, wajar lah kalau aku merasa agak canggung dan masih butuh banyak penyesuaian. pada hari pertama kuliah, aku ingat sekali, aku naik ke lantai 4 untuk melihat jadwal kuliah dan ruangan. saat itu, aku pertama kali bertemu dengan seorang laki-laki, seangkatan dengan ku, dan namanya adalah Tesar Gusmawan.

kesan yang pertama timbul adalah ia sombong. aku merasa langsung gak respect sama dia. buat ngajak ngomong duluan juga agak males. sempet merasa bete saat aku tahu kalau hampir semua kelas aku bareng sama dia. omg! males gak sih ketemu terus sama cowo angkuh kayak gitu?

Tesar. oke, bukan nama yang spesial. diawali T dan diakhiri R. melihat dia secara fisik pertama kali juga tidak memberi kesan spesial. rambut jabrik, wajah oriental, berkacamata, lesung pipi yang terlihat saat tertawa, dan badan yang tinggi meskipun agak gemuk.

dari hari ke hari aku pun semakin mengakrabkan diri dengan teman-teman seangkatan. akhirnya, aku mulai mencoba mengakrabkan diri dengan yang lain, termasuk Tesar. agak kaku memang. aku jadi ngerasa bodoh. hahaha. kok bisa? ya iyalah! aku bermaksud untuk bikin joke, tapi dia kayak memberi sebuah sinyal "apaan sih nih orang?" akhirnya, oke, aku jaim deh. hahaha.

sms pertama yang aku trima dari Tesar dan Frieska adalah soal tugas presentasi kewarganegaraan. disitu aku masih agak jaim dan bales sms pun seperlunya aja. maklum, masih belum begitu saling kenal. yang pasti aku coba positif thinking terhadap semua nya. terhadap Tesar yang kesan awalnya itu sombong, terhadap Frieska yang awalnya terkesan centil, terhadap Marissa yang ya ampuuuuuun judes bangeet tampangnya, dan terhadap yang lain.

gak cuma sama Tesar. aku juga mencoba memberanikan diri untuk say HI pada beberapa orang. Cenna, Dhika, Norman, Rizky, dan Ari (yang sekarang lagi berjuang untuk FK.. semangat! (yeay)). Huh! aku gak ngerti ya, kenapa sih cowok2 pada judes2 bangeeet? itu awalnya sih.. pas udah beberapa hari, ya mendekati seminggu, aku mulai nyantai untuk sekedar say Hi dan terlibat dalam obrolan2 ringan.

di kelas statistik. oke, ini kelas matematika. itu pikiran ku. dan ternyata benar! susah juga ternyata dan ini jadi momok buat aku. selama hampir sebulan, akhirnya aku bisa melihat siapa yang paling pandai dan siapa yang kurang.. aku pasti masuk ke katagori kurang.. :((

Buat ku, Tesar masuk katagori pandai. ya iyalah! nilai dia selalu bagus, aktif nanya, dan jawaban dia selalu bener. hahahaa. hebat ya? pasti ortu nya bangga tuh.. andaikan aku kayak gitu.. waaw!

hari berganti hari, aku pun semakin dekat dengan yg lain. ada frieska, ella, joseph, marissa, uci, karina, tesar, stephani, priska, rizky, norman, daaaaan yang lain. mulai ngerasa "klik" dan asyik sih. food court semanggi adalah saksi bisu kami ngumpul-ngumpul untuk sekedar makan siang atau sambil belajar. meskipun gak sering, hehehe.

lama-lama kami mulai saling curhat. aku mulai menceritakan beberapa hal yang cukup secret pada frieska dan ella. kenapa mereka? ya karena aku mulai mempercayai mereka.. mereka juga sempat meceritakan beberapa hal padaku.

oke, topik ini sebenarnya tentang Tesar kan? kenapa jadi pindah-pindah ke yang lain? hahaha. gak konsisten! waaw..
oke, aku juga mulai akrab sama beberapa orang termasuk Tesar. kami mulai saling cerita soal kenapa mmeilih psikologi atmajaya. aku rasa Tesar udah tau jawaban aku.. unik-unik yaaa.. ada yang awalnya mau jadi dokter gigi, kayak si uci. ada juga yang "daripada gak kuliah" hehehe. aku agak bingung sebenarnya sama alasan Tesar.

oke, alasan tesar adalah dia sebenarnya menyukai bidang bisnis. lho? knapa masuk psikologi? oh, ternyata dia mau belajar untuk manajemennya dan udah memutuskan masuk peminatan PIO.. hmm.. setelah itu, dia juga berencana melanjutkan ke jurusan bisnis saat S2 nanti.. beda kayak aku, yang mau lanjutin S2 Hukum, yang tentu aja beda banget lah sama bidnag psikologi (ihiiy, curcol lho tetep..hahha)

gak cuma Tesar dan aku yang berencana buat ngelanjutin S2.. ternyata temen-temen lain pun pada berniat juga untuk melanjutkan S2. ayoo temanz kita bersemangat. hahahaa. dari percakapan2 yang aku lakukan dengan Tesar dan kawan2 lain, aku semakin mengenal dan mulai bisa melihat karakter mereka. kesan awal aku pada Tesar juga berkurang. dia gak sombong.

aku sempet bilang sama dia kalau pertama kali aku lihat dia, kesannya itu sombong. tapi, dia cuma tertawa dan bilang kalau itu udah bawaan lahir. oke, aku cuma bisa manggut-manggut aja. hehehe. karena aku gak tau deh kesan pertama orang ngeliat aku kayak gimana? *kok gak nyambung ya?*

menurut aku secara pribadi nih, Tesar orang yang asyik buat diajak seru-seruan dan buat serius. makin alam aku sering ngobrol sama dia, aku makin ngerasa dia orang yang gokil! hahaha.. meskipun kadang aku suka ngerasa cara bercanda aku berbeda dengan cara bercanda dia.. males aja kalo pas aku lagi ayik ngobrol trus nyoba bikin ketawa, eh si Tesar ato yang lain bukannya ketawa malah "krik krik kriuk kriuk garing".. grrrrr~

oh iya, waktu pemilihan calon wakil angkatan, ternyata Tesar trpilih bahkan saat dipilih lagi untuk wakil angkatan yang sebenarnya, Tesar juga terpilih. oke, aku akui, Tesar, Angie, Marlin, Arnold, dan Leif emang pantes buat jadi WA. dari ke-enam orang WA,. yang paling aku kenal adalah Tesar. ya iyalah, secara banyak kelas ku yang sama kayak dia.. hehehe. :P
Tesar emang orangnya aktif. banyak nanya dan suka ngjawab pertanyaan. gak cuma dia sih yang banyak nanya dan rajin ngejawab, tapi menurut aku semua pertanyaan dan jawaban dia itu emang diplomatis dan keliatan "pinter" nya.. hehehe

eitz, tapi namanya manusia itu gak ada yang sempurna.. ya kan?
meskipun di mataku atao semua anak-anak seangkatan dia dipandang "sempurna", tapi dia juga punya sisi kelemahan..
aku inget banget waktu itu Tesar bikin status di facebook soal idealisme. nah, aku langsung paham kalo itu status buat dia sendiri. ya udah, aku comment aja..
turunin standar sar.. --> comment dari aku
maksudnya gimana sar? --> comment dari Tesar. (ya berhubung aku sama Tesar sama-sama diapnggil "sar" jadi agak susah membedakan orang manggil aku ato Tesar kalo kita lagi rame2.. :P)
ya gak enak lah kalo gue ngomongin disini.. --> comment dari aku
lanjut sms nyong --> comment Tesar
buseeeeet main panggil nyong-nyong aje.. --" hahaha.. tapi, aku sih santai-santai aja. aku lebih suka orang yang dibawa santai kayak gitu daripada formal-formal jaim.
oke.. back to the topic.
akhirnya, aku smsan sama Tesar, ngomongin yang di status facebook nya. aku cuma bilang soal standar dia dari berbagai sisi. mulai dari cewek yang dia taksir sampai hal-hal lain. selama berteman sama Tesar aku selalu merasa "bodoh" kalau nanya sama dia. soalnya, dia selalu menjawab pertanyaan berdasarkan pandangan dia dan menganggap orang lain gak mengerti hal itu. sekali lagi, ini hanya pandangan aku secara pribadi, gak tau orang lain menganggap sama apa engga.. hehee.

nah, agak flashback sedikit nih. Tesar waktu itu lagi naksir cewek. inisialnya M. aku udah liat orangnya dan emang cantik. tanpa sadar, aku sama Tesar malah jadi saling curhat dan aku jadi ngerasa ngasih banyak nasehat. ya ampun, berasa tua. cuma that's what friends are for. menjadi tempat curhat saat diperlukan.

dari hari ke hari, aku selalu menanyakan perkembangannya dengan si M.. dan ia selalu menjawab bahwa semua semakin membaik. aku hanya bisa tertawa dan berharap yang terbaik untuk Tesar, sahabatku. bagiku, ia lah yang memberi semangat. jelas, ini merupakan sebuah kelebihan yang dimiliki nya. mampu memberi motivasi bagi teman-temannya.

saat ia menjadi ketua panitia acara tutup mabim ( ATM ), ia juga bisa memimpin dengan baik dan bijaksana. meskipun kadang Tesar sering mengambil keputusan tanpa meminta pendapat yang lain disaat suatu keadaan tidak memiliki waktu banyak lagi.

masih banyak hal lain yang mau aku ceritakan tentang Tesar, sahabat ku ini.. bagiku, ia unik. belum pernah aku bertemu dengan orang yang sepertinya. setelah kenal dekat dengan Tesar sebagai sahabat, aku pun mulai bisa menghapus dan mengubah pandangan ku tentang orang-orang yang (MAAF) keturunan Tionghoa. bukannya aku antipati dan rasis, tapi aku sempat tidak menyukai orang-orang dari kalangan tersebut dengan berbagai alasa. tapi, Tesar udah bikin aku bisa membuka mata dan gak hanya Tesar, teman-teman ku yang lain juga sedikit demi sedikit mampu membuat ku bisa beradaptasi di lingkungan yang mayoritas nya adalah keturunan Tionghoa..

TERIMA KASIH SOBAT.. :)


(the end of part 1)








Jumat, 17 Desember 2010

Maukah Kita untuk Lebih Bersyukur?

1. Disaat akhir pekan, kita tidak bisa jalan-jalan bersama teman-teman, pacar, atau keluarga ke sebuah mall atau sekedar makan di restoran mewah kita merasa bosan, bete, dan lebih sensitif.


NAMUN,  coba kita perhatikan para tukang sapu jalanan, sopir & kenek bis, pedagang asongan, pengamen, dan semua yang sering luput dari perhatian kita.. mereka bekerja tanpa mengenal waktu, tanpa lelah, semua demi keluarga tercinta.. bagi mereka, akhir pekan sudah cukup jika bisa beristirahat dan makan seadanya bersama keluarga mereka.
MASIHKAH KITA BOSAN DAN MARAH JIKA AKHIR PEKAN TIDAK DIHABISKAN DI MALL ATAU RESTORAN MEWAH?

2. Setiap berangkat dan pulang sekolah, kuliah, maupun kerja kita harus menggunakan bis kota ataupun angkutan umum, kita sering mengeluh. Panas, sempit, macet, dan lain-lain. NAMUN, cobalah kita lihat para ojek sepeda, guru-guru di daerah terpencil, dan mereka semua yang setiap kali ingin pergi untuk menjalani aktivitasnya harus berjalan kaki menempuh jarak puluhan kilometer. Semangat mereka tidak padam, segala cuaca mereka hadapi dengan penuh keikhlasan. Bagi mereka, sudah cukup jika bisa mencapai tujuan tepat waktu dan selamat.
MASIHKAH KITA MENGELUH DAN MENYALAHKAN ORANG LAIN ATAS KETIDAKNYAMANAN YANG KITA ALAMI?

3. Ketika belanja menjadi sebuah hobby dan rutinitas, berapapun uang yang dikeluarkan bukanlah masalah asal keinginan kita terpenuhi. Belanja baju, tas, sepatu, aksesoris, gadget, dirasa masih kurang setiap kali edisi terbaru keluar. NAMUN, cobalah kita lihat para tukang parkir, para hansip, dan mereka yang gajinya hanya cukup untuk makan. membeli baju pun menjadi sebuah hal yang mewah dan harus menabung terlebih dahulu. Bagi mereka, asal bisa makan, mereka sudah bersyukur.
MASIHKAH KITA MENJADI MAKHLUK SOSIAL YANG HOBBY MEMBUANG-BUANG UANG, PADAHAL BANYAK SAUDARA-SAUDARA KITA YANG MASIH KEKURANGAN?



Untaian kalimat yang mungkin belum sempurna ini semoga bisa menjadi bahan renungan untuk kita semua bahwa, masih banyak saudara-saudara kita yang kekurangan. Mereka tidak sempat untuk memikirkan jalan-jalan, belanja, makan di restoran mahal, atau naik kendaraan mewah. Mereka hanya ingin hidup cukup, asal bisa makan sehari 3x, bisa sekolah, dan bisa memiliki pekerjaan yang layak. MAUKAH KITA BERBAGI??